Friday 21 June 2013

DIMANA SALAHNYA

Dulu Waktu TK

guru : “coba tebak ditangan kanan dan tangan kiri ibu ada berapa permen jika permen yang ibu punya semuanya ada 10”
didin : “tangan kanan lima dan tangan kiri lima”
dian :”tangan kanan sepuluh dan tangan kiri ga pegang”
pampam :”tangan kanan sembilan dan tangan kiri satu”
amung :”tangan kiri tujuh dan tangan kanan tiga”
adi :”tangan kanan empat dan tangan kiri enam”
dst (hampir semua siswa punya jawaban masing-masing yang berbeda dan semua kemungkinan benar)

Dulu Waktu Sd
guru : ”..... + ..... = 10, berapa nilai titik-titik tersebut?”
titik : ”satu dan sembilan”
musmus : ”tujuh dan tiga”
rofa : ”delapan dan dua”
aan : ”enam dan empat”
dst (semua siswa masih bisa jawab dengan benar dan cepat)

Dulu Waktu SMP
guru : ”m + n = 10, berapa nilai m dan n”
siswa satu kelas : ......?
benci : ” mungkin m = 5 dan n = 5”
rindu : ”mungkin m = 9 dan n = 1”
kasih : ”mungkin m = 7 dan n = 3”
sayang : ”mungkin m = 4 dan n = 6”
cinta : ”mungkin m = 8 dan n =2”
setia : ”mungkin m = 1 dan n = 9”
dst (meski sedikit lama dan dengan keraguan tapi siswa masih bisa menjawab dengan benar)

Waktu SMA Dan Waktu S1
guru/dosen: ”berapa nilai x dan y, jika x + y = 10”
siswa/mhs satu kelas : ?????
Didin : ”jika x + y = 10, maka x = 10 – y dan y = 10 - x”
Pampam : ”nilai x = 10 – y disubtitusi ke x + y = 10”
Adi : “lo Cuma satu persamaan tidak bisa, dibutuhkan satu persamaan lagi”

NB:
Aljabar itu diajarkan sejak TK, namun kenapa yang waktu TK bisa jawab dengan lancar malah pada waktu SMA atau kuliah malah tidak bisa jawab, dimana letak kesalahannya...?




B E R S A M B U N G . . . .



No comments:

Post a Comment